
Yayasan Redline Indonesia terus fokus dan aktif terhadap permasalahan kesehatan reproduksi khususnya HIV-AIDS di Kota Kediri, Kab Kediri dan Tulungagung.
Yayasan Redline menggelar kegiatan skrining HIV mandiri (SHM) pada kelompok populasi risiko tinggi penularan HIV (Transgender, Lelaki Seks dengan lelaki dan Perempuan Pekerja Seks).
TujuanĀ skrining ini untuk mempermudah dan mendekatkan kelompok risiko tinggi yang selama ini kesulitan melakukan tes di Puskesmas atau di Rumah Sakit karena kesibukan pekerjaan. maka bisa dilakukan skrining sebagai diagnosis awal mengetahui status HIV nya secara mandiri.
Kegiatan Skrining HIV Mandiri ini dilakukan oleh Yayasan Redline sejak bulan februari 2022, dan baru di lakukan di 3 wilayah, Kota Kediri, Kab Kediri dan kab Tulungagung.
Dalam pelaksanaanya, petugas lapangan biasanya melakukan promosi melalui media sosial untuk menjaring kelompok berisiko yang mau mengakses SHM ini. kemudian jika ada yang ingin mengakses SHM ini maka akan di datangi oleh petugas lapangan untuk di lakukan pengambilan samplenya. kegiatan SHM ini bisa dilakukan dimana saja tidak perlu sarana prasana khusus.
Adapun penggunaanya dengan dioleskan di dinding-dinding gusi sampai menyentuh cairan-cairan mukosa yang berada disana, disarankan sebelum menggunakan jangan makan, merokok, ataupun mengkonsumsi apapun kurang lebih 30 menit.
tag; Artikel/AIDS/HIV