Pengorganisasian Masyarakat untuk HIV

Narasi Pengorganisasian Masyarakat

CO : Alfi
Wilayah : PIKM Kelurahan Tempurejo
Supervisor : Anjar
Kab/Kota : Kota Kediri
Periode : Agustus 2014

Pendahuluan
Bulan Ramadhan telah berlalu. Selama itu pula aktivitas kader peduli HIV-AIDS terutama di tingkat kelurahan sedikit mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini berdasarkan kesepakatan yang dibuat sesama kader. Untuk lebih fokus terhadap aktifitas religi mereka terutama selama bulan puasa. Dan kini begitu memasuki bulan Syawal pasca Ramadhan, semangat kader sudah mulai menggeliat untuk kembali beraktivitas dalam lingkungan sosialnya sembari memacu jiwa sosial dan kerelawanan mereka.

Peran serta relawan/ kader dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV-AIDS di Kota Kediri semakin hari semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas, meskipun peningkatannya belum signifikan dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Tetapi untuk ukuran sebuah kerelawanan peningkatan yang terjadi di lapangan sudah bisa dikatakan sangat memuaskan.

Beragam aktivitas kreatif banyak dilakukan oleh kader di tingkat kelurahan dalam rangka membantu pemerintah Kota Kediri meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan terutama dalam hal pencegahan HIV-AIDS. Meskipun support dari pemerintah baik di tingkat kelurahan, kecamatan maupun tingkat Kota belum sepenuhnya terpenuhi. Tetapi khusus untuk kelurahan Tempurejo support dari pihak kelurahan sudah lumayan bagus. Hal ini bisa dilihat dari respon terhadap setiap kegiatan yang diajukan oleh kader selalu baik dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa meskipun pemerintah Kelurahan mengakui belum bisa membantu memberikan BOK/ bantuan operasional kader.

Namun meskipun begitu tidaklah menyurutkan semangat para kader untuk tetap berkiprah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Karena semua ini tidak lepas dari peran banyak pihak yang senantiasa menanamkan jiwa sosial dan semangat kerelawanan terhadap para kader. Dan berikut deskripsi progres kegiatan yang kader peduli HIV-AIDS di tingkat kelurahan Tempurejo kecamatan Pesantren Kota Kediri.

Kegiatan
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kader Peduli HIV-AIDS Kelurahan Tempurejo selama bulan Agustus 2014 ini adalah sebagai berikut:

Partisipasi Mobile VCT
Hari/ Tgl : Kamis, 21 Agustus 2014
Waktu : Pukul 09:00 – 11:00 WIB
Tempat : Emplasemen PG. Pesantren Baru
Sasaran : Sopir, kernet, kuli
Pihak yang terlibat:
1. PKM Pesantren 1
2. PL Redline Kec. Pesantren
3. Kader HIV-AIDS Kel. Tempurejo
4. Dokter Klinik PG. Pesantren Baru

Hasil
Kegiatan Mobile VCT dengan sasaran para sopir, kernet dan kuli di area Emplasemen PG. Pesantren Baru kembali dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan yang sama pada tahun 2009 lalu. Kegiatan ini disambut baik oleh pihak pimpinan PG. Pesantren Baru. Hal ini terlihat dengan hadir dan terlibatnya dokter dari klinik yang dikelola oleh PG. Pesantren Baru serta keikutsertaan secara sukarela beberapa karyawan tetap pabrik tersebut dalam kegiatan ini.

Ada 27 orang yang terdiri dari sopir, kernet maupun kuli yang dengan sukarela memeriksakan diri mereka dalam Mobile VCT. Sedikit memang jika dibandingkan dengan ekspektasi yang ada. Karena pada jam-jam tersebut banyak diantara para sopir dan sebagainya harus mengantri di ruang inputan untuk segera melakukan bongkar muatan tebu dari truknya. Berbeda lagi jika kegiatan mobile VCT dilakukan pada malam hari, kemugkinan akan lebih banyak lagi yang akan memeriksakan diri. Karena pada malam hari selain banyak yang dari luar kota, banyak para sopir, kernet dan juga kuli menginap di area Emplasemen PG. Pesantren Baru agar mendapatkan giliran bongkar tebu lebih awal pada hari berikutnya.

Pasca pelaksanaan Mobile VCT pada hari ini, pihak Klinik menawarkan untuk mengadakan pemeriksaan VCT untuk karyawan tetap PG. Pesantren Baru yang tentunya harus menunggu persetujuan dari pihak pimpinan. Semoga hal tersebut bisa terlaksana beriringan dengan pelaksanaan kegiatan serupa dengan yang dilakukan secara rutin di Emplasemen PG. Pesantren Baru untuk para sopir, kernet dan kuli. Jika hal tersebut terlaksana dengan baik maka bisa jadi hal ini akan menjadi pemantik bagi perusahaan-perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV-AIDS di Kota Kediri bisa benar-benar dikendalikan.

Dokumentasi:

          

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *