PMTS Kelompok Beresiko

Pendekatan stakeholder merupakan salah satu kunci sukses terlaksananya suatu program. Semakin banyak stakeholder yang terlibat, maka akan semakin besar kemungkinan sukses suatu program. Termasuk dalam hal ini ada pelaksanaan program  HIV-AIDS. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini masih banyak beberapa stakeholder yang belum terlibat aktif dalam program ini secara langsung, utamanya dalam kemauan sukarela untuk melakukan VCT.

Kalau kita perhatikan secara lebih dalam, ternyata para stakeholder lebih suka terlibat dalam program dalam bentuk  advokasi dan  sosialisasi  saja. Untuk hal mengikuti dan mengadakan tes HIV di wilayahnya masing-masing ternyata masih sedikit yang mau terlibat. Oleh sebab itu kiranya sangat penting bagi kita untuk membangun kesadaran para stakeholder untuk mengikuti dan mengajak semua rekan kerjanya untuk mau ikut melakukan VCT. Bila hal itu sudah tercapai maka akan semakin sukseslah Program Penanggulangan HIV di Kota Kediri.

TUJUAN

Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena infeksi HIV di 12 provinsi yang menjadi prioritas di Indonesia dan memperkuat komunitas serta memperkuat sistim kesehatan untuk perbaikan kinerjanya

Specific Objectives

  1. Mendorong kesadaran masyarakat untuk mau terlibat langsung dalam upaya penurunan angka Kasus HIV-AIDS kususnya di Kota Kediri.
  2. Semakin meningkatnya kesadaran  Masyarakat yang mau  mengorganisir diri untuk menjadi Kader HIV-AIDS secara mandiri.
  3. Semakin banyaknya Layanan kesehatan yang mampu melakukan layanan Tes HIV-AIDS di masyarakat dan semakin dekatnya hubungan masyarakat dengan Layanan.
  4. Dengan semakin banyaknya orang mengikuti tes HIV-AIDS dan semakin banyaknya Layanan HIV-AIDS di Masyarakat diharapkan Semakin terkikisnya Stigma dan diskriminasi terhadap HIV-AIDS.

DESKRIPSI KEGIATAN    

Kegiatan yang dilakukan selama  bulan Juni meliputi:

  1. Outreach
  2. Advokasi
  3. Pertemuan Stakeholder
  4. Pertemuan KDS
  5. Promosi Klinik & Mobile VCT
  6. Rujukan VCT
  7. Home Visit
  8. Distribusi Susu
  9. Penyebaran KIE
  10. Distribusi Kondom dan KIE

HASIL KEGIATAN

PENJANGKAUAN (OUTREACH)

HRM

Pada bulan ini Juli ini penjangkauan lebih fokus dilakukan pada 2 Populasi Kunci, Yaitu : HRM, WPS dan MSM. Dengan sebaran hotspot meliputi :

  • HRM berbasis Kelurahan: Balowerti, Jamsaren, Banaran, Kunden, Betet, Bawang, Pesantren, Semampir, Kaliombo dan Tinalan. Singonegaran, Ngletih, Blabak.
  • HRM berbasis Hotspot: GOR, Sekartaji, Dermaga, Klotok, Brawijaya, Warung Soto Sor asem Centong bawang, Warkop betet, Warkop pak  Tadi  ngronggo, Warkop sorpring Ngronggo, Angkringan Brawijaya, Warung kpi DKT semampir, Warung Mie Bandar 9 Ngisor Jembatan ).
  • WPS berbasis hotspot: Semampir dan PRSKW Ngudirahayu (Dinsos Prov. Jatim)
  • MSM berbasis hotspot: Dermaga, Stadion Brawijaya, Gunung klotok,  Taman Sekartaji, Alon-alon, Kediri Mall,

ADVOKASI STAKEHOLDER

Dinas Kesehatan Kota Kediri

  1. Pelaksanaan Mobile VCT di 5 lokasi yang telah direncanakan (Pasar Hewan Bandarkidul, STIKES Surya Mitra Husada, Pasar Ayam Banjaran, Stasiun, PG Mrican).
  2. Membangun Kesepakatan-kesepakatan non formal dengan dinkes  terkait merespon situasi lapangan utamanya berkaitan langsung dengan layanan Mobile VCT

Puskesmas dengan hasil:

  1. Perlu dibuatkan Board / Banner yang menjelaskan bahwa PKM tersebut telah siap memberikan layanan HIV-AIDS
    1. Setiap akan diadakan leyanan VCT maka akan ditentukan pembagian peran yang jelas antara layanan dan LSM  terkait pelaksanaan mobile VCT.

Kelurahan dengan hasil:

  1. Melanjutkan pengawalan terlaksananya program HIV-AIDS pada 13 kelurahan yang telah terbentuk kader KPK
  2. Pendampingan pada kader HIV kota kediri dengan melakukan Pendampingan oleh masing – masing CO dalam bentuk peningkatan kapasitas berbasis Personal.
  3. Melanjutkan pengawalan pemasangan Spanduk Pesan Peduli HIV-AIDS

Stakeholder di Hotspot Umum dengan hasil:

  1. Ada 5 lokasi yang telah direncanakan untuk diadakan mobile VCT, yaitu :Pasar Hewan Bandarkidul, STIKES Surya Mitra Husada, Pasar Ayam Banjaran, Stasiun, PG Mrican).
  2. Memetakan populasi hotspot untuk diadakan mobile VCT.
  3. Melakukan kordinasi dan kerjasama dengan stakeholder di masing-masing hotspots.
  4. Menyiapkan kebutuhan sarana prasarana lokasi untuk tim layanan.

Pertemuaan Stakeholder

Pertemuan ini membahas terkait pelaksanaan bulan VCT bersama yang akan di rencanakan terlaksana pada bulan November 2013. Selain itu juga memetakan kesiapan lapangan dan tenaga medis yang akan dilibatkan, jumlah reagen dan kuota mobile VCT.

Sasaran kegiatan ini:

  1. TNI -> Brigif wirayuda estimasi 3000 orang
  2. Anggota club motor -> Kediri Motor club estimasi 300-400 orang
  3. Mahasiswa -> perguruan tinggi dan sekolah kesehatan estimasi 200-300

Dalam pelaksaannya kita juga meminta adanya dukungan dari pemerintah kota kediri baik berupa support logistik dan kebijakan (surat edaran) agar pelaksanaanya bisa terlaksana dengan lancar dan baik.

PROMOSI KLINIK DAN MOBILE VCT

Mobile VCT di  empat Hotspot, yaitu:

NO LOKASI  KEGIATAN PENJAB RENCANA WAKTU JAM KEGIATAN HASIL SASARAN
1 STIKES Mitrahusada Ari 9 Oktober 2013 09.00 WIB s/d Selesai 26 Lk & 9 Pr Mahasiswa
2 Pasar Hewan Bandar Kidul (Muning ) Alfi 17 Oktober 2013 09.00 WIB s/d Selesai 19 Lk/ 2 Pr Pedagang, Tukang becak & pengunjung
3 Lapas MamiIke 22 Oktober 09.00-selesai   Napi
4 Brigif Alfi 21 Oktober 09.00- selesai 46 Lk TNI

RUJUKAN VCT KE LAYANAN

Untuk Rujukan Ke Klinik, baik klinik seroja atau klinik Edelways RS Gambiran berdasarkan populasi Kunci adalah: MSM ( 11 orang VCT dari Komunitas LSL ).

CARE SUPPORT AND TREATMENT

PERTEMUAN BULANAN KDS:

  • 24 Oktober di Café Joyoboyo                           ( 17 Orang )
  • 26 Oktober di Puskesmas Ngadiluwih            ( 15 Orang )
  • 12 Oktober di Rumah makan pare                  ( 10 Orang )

Pertemuan KDS ini juga dilakukan dengan KDS Kab kediri, dengan tujuan bisa saling sharing dan bersinergi dalam pendampingan dan peningkatan jejaring terhadap layanan.

DISTRIBUSI SUSU BAGI ODHA

Salah satu upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan  kesehatan ODHA adalah dengan Memberikan 10 orang ODHA berupa susu. Hal ini dilakukan agar kesehatan para ODHA dapat dijaga dengan baik sehingga mereka tidak terkena penyakit yang menyebabkan kondisi kesehatanya memburuk.

PENYEBARAN KIE HIV/AIDS (STIKER) DI HOTSPOT POPULASI MASSA

Untuk Bulan ini ada kegiatan dalam penyebran informasi HIV-AIDS berupa penempelan pembagian Leaflet pada saat Outrech dan saat Mobile VCT dengan sasaran Para HRM, WPS, LSL dan Beberapa Ibu Rumah Tangga.

DISTRIBUSI KONDOM

Untuk  pelaksanaan distribusi Kondom pada Bulan ini dititik beratkan pada orang-orang yang benar beresiko tinggi seperti HRM, LSL serta beberapa ibu rumahtangga sebagai satu paket informasi dan edukasi pada Mereka.

MONEV

  1. Monev yang dilakukan terkait mobile VCT menemukan banyak permasalahan soal pelaksanaan dan lamanya proses mobile VCT.
  2. Pelaksanaan mobile VCT terkendala jam dinas.
  3. Perkembangan PIKM dan WPA di kelurahan lainnya masih belum merata.
  4. Penyebaran media KIE dan distribusi kondom perlu di perluas di semua hotspot populasi kunci.
  5. Sistem database belum berjalan maksimal, karena entri data masih mempelajari aplikasi software, data yang baru di input baru 250 KD.
  6. Sistem softwar jumlah stok kondom, Pelicin yang tersedia tidak bisa diinput dalam menu LOGISTIK.

HAMBATAN

  1. Ada beberapa layanan yang kemampuan tenaga medisnya dalam melakukan pelayanan kurang memahami kondisi lapangan terutama terkait pelaksanaan mobile VCT di tempat umum.
  2. Adanya perbedaan persepsi antar Dinkes dan LSM terkait pasien yang mendapat rujukan dari LSM dan yang dating dengan kesadaran sendiri sehingga berdampak pada sedikitnya data jumlah klien yang dirujuk oleh LSM.
  3. Pihak KPAD dan Dinkes belum mendapat informasi dari propinsi terkait pelaksanaan bulan tes HIV.
  4. Jumlah agenda mobile VCT tidak bisa diperbanyak karena menggunakan kuota tiap kuarter dan bertumpu pada buged.
  5. Pihak Dinkes masih merasa kesulitan jika kegiatan mobile VCT di lakukan pada malam hari.
  6. Jumlah stok reagen tinggal 200 untuk kegiatan sampe bulan Desember 2013.

REKOMENDASI

  1. Setiap ada permasalahan terkait layanan perlu ada penyelesaian yang tuntas sehingga tidak menjadi bahan diskusi yang berulang-ulang dan tanpa hasil maksimal.
  2. Perlu adanya kajian sosial terkait pelaksanaan layanan Tes HIV-AIDS sehingga pelaksanaan program tidak harus kaku dan tekstual agar program bisa berjalan lebih optimal.
  3. SR mendorong ke KPAP dan Dinkes Prop mengeluarkan surat edaran terkait bulan tes HIV dan support logistik ke daerah.
  4. Perlu melibatkan institusi pemerintah untuk ikut dalam Tes HIV sekaligus sebagai contoh bagi masyarakat secara umum.
  5. Mendorong Dinkes membentuk tim medis khusus untuk layanan mobile VCT dimalam hari.
  6. Melakukan advokasi ke sekda pemerintah kota kediri untuk mengeluarkan himbauan atau surat edaran bagi jajaran SKPD di bawahnya guna melakukan kegiatan VCT bagi PNS.

RTL

  1. Mengupakan terlaksananya agenda nasional bulan tes HIV di Kota Kediri.
  2. Mobile VCT ke: PG. Mrican, PRSKW Ngudirahayu, Pasar setonobetek, Brigif Wira yudha Kediri dan beberapa institusi pemerintah.
  3. Pembentukan dan pelatihan kader LKB di 5 PKM (Ngletih, balowerti, Campurejo, Pesantren 1 dan 2).
  4. Pembuatan Peta Fisik Hotspot perlu diupdate setiap minggu.

LESSON LEARN

Sinergi itu penting dalam membangun kebersamaan dan keberhasilan sebuah program. namun akan sangat terhambat ketika EGO menjadikan individu ataupun lembaga mengedepankan kepentingan pribadi bukan atas dasar komitment dukungan terhadap masyarakat terutama minoritas.

Oleh,

Hanjar Makhmucik, S.H, M.H – Direktur yayasan redline indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.