Setiap pelaksanaan perlu diadakan monitoring dan evaluasi karena dengan kegiatan tersebut sejauh mana pelaksanaan program dapat dilihat perkembangannya. Disamping itu dengan pelaksanaan monev maka kekurangan yang ada dapat diperbaiki dikemudian hari serta kegiatan yang sudah dapat berjalan dapat diteruskan bahkan dapat ditingkatkan lagi. Monev dapat dilihat secara kualitatif dan kuantitatif. Hal itu perlu dilakukan agar kegiatan monev dapat dilihat secara utuh atau menyeluruh.
Kegiatan berupa Pertemuan antar Stakeholderyang terdiri dari PKM, RSUD, RS Baptis, PMI Kota Kediri, Dinkes, KPA Kota Kediri, dan LSM Redline. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi capaian masing-masing layanan (RS. Gambiran dan Dinkes Kota Kediri) dan LSM Redline serta diskusi terkait capaian pelaksanaan program HIV-AIDS selama Triwulan terahir di kota Kediri.
Pelaksanaan Kegiatan pada hari/ Tg: Rabu, 1 Oktober 2014 dengan sasaran Stakeholder HIV-AIDS se-Kota Kediri, adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah: Dinkes Kota Kediri, KPAD Kota Kediri, LSM Redline, PMI Kota Kediri, RS Gambiran, RS Baptis dan Puskesmas se-Kota Kediri (9 PKM)
Hasil Kegiatan meliputi: Dinkes menyampaikan secara umum kegiatan VCT sudah berjalan walaupun belum maksimal sesuai dengan target. capaian VCT lebih banyak dari kegiatan mobile VCT dan PITC sedangkan data pendampingan ODHA masih belum terkoordinir dengan baik antara LSM dan Dinkes.
Dari RS Gambiran, Persediaan kondom di RS gambiran tidak didistribusikan dengan alasan sudah ada dari LSM. Data ODHA yang sudah didampingi dan yang belum terdampingi oleh LSM ada, namun belum bisa dipresentasikan karena belum ada pencocokan data.
Redline selama 3 bulan ( Juli – Oktober ) redline mengadakan 14 kali kegiatan Mobile VCT, LSM selalu berkoordinasi dengan Layanan dan Dinkes terkait data ODHA yang mengakses layanan dan yang terdampingi. Penutupan Lokalisasi menyebabkan banyak ODHA yang putus ARV. Terbatasnya jumlah Buddies dengan jumlah ODHA yang terus bertambah menyebabkan pendampingan ODHA tidak bisa maksimal masih ada ODHA yang terkendala administrasi untuk mengakses layanan pada bidang-bidang tertentu dan perlu memperluas wilayah mobile VCT di Beberapa perusahaan yang selama ini belum terakses layanan HIV.
Dari pihak PMI menyampaikan adanya temuan kasus Donor darah di PMI yang dinyatakan Positif HIV perlu dikoordinasikan dan ditindaklanjuti oleh Dinkes untuk dilaksanakan VCT. Terkait Mobile VCT di Perusahaan perlu kerjasama dengan perusahaan terkait dengan baik dan Mobile VCT di perusahaan juga perlu mengajak Dinsosnaker untuk turut terlibat. RTL dari pertemuan ini, setiap ODHA yang terdampingi perlu dibuatkan sukses story serta perlu adanya pencocokan data dampinggan ODHA setiap bulan antara LSM dan Dinkes dan layanan. Dalam pertemuan triwulan kedepan data harus sudah dapat ditampilkan secara lebih komplit dan baik sehinggga mudah dibaca dan dikaji. Kondom yang ada di RS Gambiran harus didistribusikan ke Pasien sesuai dengan ketersediaan kondom. Bekerjasama dengan PKM akan mengadakan sosialisasi HIV ke pelajar dan Peningkatan mobile VCT di perusahaan