Aturan konsumsi obat ARV (antiretroviral)

ARV (Anti retroviral) adalah obat yang digunakan dalam terapi HIV. ARV diberikan untuk menurunkan jumlah virus di dalam tubuh, menurunkan risiko penularan, dan menjaga kualitas hidup penderita HIV positif. Tanpa pengobatan ARV, imunitas tubuh penderita akan cepat sekali turun, hingga pada batas yang mana semua penyakit infeksi yang ringan dapat menjadi berat dan mengancam nyawa pasien.

Ada berbagai jenis ARV, misalnya efavirens, nevirapine, lamivudin, dsb. Regimen ARV yang diberikan pada pasien biasanya terdiri dari berbagai kombinasi ARV dan ada juga yang digabung ke dalam satu sediaan pil. Kebanyakan ARV dikonsumsi 1 kali sehari, sebelum atau sesudah makan. Beberapa ARV ada yang dikonsumsi 2 kali sehari. ARV yang dikonsumsi sebaiknya dikonsumsi di jam yang sama agar mudah mengingatnya dan tidak ada dosis yang terlewatkan. Jika mau mengubah jadwal selama bulan puasa, silahkan saja dilakukan. Namun, sebaiknya tetap memperhatikan kaidah selang 24 jam untuk obat yang diminum 1 kali sehari (jarak antar konsumsi obat 24 jam), jika obat 2 kali sehari maka selang 12 jam.

Setiap jenis ARV memiliki efek samping, terutama di awal-awal mulainya terapi. Selama pengobatan ARV pasien pun memerlukan kontrol dan pemeriksaan berkala akan efek-efek samping obat ARV tersebut. Efek samping yang sering timbul antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Mulut kering
  • Kadar gula dan kolesterol yang tidak normal
  • Kerusakan jaringan otot
  • Kerapuhan tulang
  • Penyakit jantung
  • Pusing, sakit kepala
  • Sulit tidur
  • Tubuh terasa lelah

Jika merasakan efek samping yang sangat mengganggu aktivitas, sebaiknya segera berkonsultasi kembali dengan dokter yang merawat Anda. Lakukanlah kontrol secara berkala, jangan sampai putus obat.

*Di tengah wabah Covid-19 sekarang ini, selalu patuhi langkah-langkah pencegahan penularan terutama jika Anda kelompok berisiko tinggi. Gunakanlah masker saat bepergian, menghindari angkutan umum yang padat kerumunan, physical distancing, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Hal ini harus dipraktikkan saat Anda ke fasilitas kesehatan untuk melakukan kontrol (ada baiknya menghubungi terlebih dahulu untuk menanyakan jadwal dan tidak menunggu terlalu lama).

Referensi

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/arv2b7d96

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *