HIV di Populasi High Risk Man Kota Kediri

Kegiatan pada High Risk Man (HRM) kita fokuskan pada sebaran outreach dan layanan Mobile VCT. Kegiatan yang rutin berjalan baru terjadi di Lapas dan Stasiun. Sehingga cakupan target dan layanan IMS dan VCT masih rendah. Pembentukan kader juga telah kita lakukan pada paguyuban sopir dan komunitas Kiwir di lokalisasi semampir. Dengan terbentuknya komunitas dan kegiatan seperti FGD ini, bertujuan agar bisa terjalin kesepakatan dalam bentuk implementasi program seperti layanan KIE, Kondom dan layanan mobile VCT berjalan secara rutin seperti yang dilakukan di lapas dan stasiun.

Menyikapi strategi dalam peningkatan pendampingan dan penjangkauan LBT di populasi, akan dilakukan perbanyak penyaringan Peer Support (PS). Pembentukan ini di maksimalkan di masing-masing Hotspot yang telah terjalin komunikasi dengan tokoh kunci.

Populasi WPSL

Pendampingan edukasi dan layanan dilakukan sama seperti biasanya. Penemuan kasus HIV baru memang rendah pada populasi ini, namun peningkatan kasus terjadi pada IMS yang sedikit merisaukan. Sehingga diperlukan kegiatan dan monitoring yang lebih baik lagi terhadap kinerja PL yang melakukan pendampingan di Lokalisasi.

WPSTL

Program pada WPSTL belum berkembang dengan maksimal, karena fokus masih dilakukan pada pembentukan WPA/PIKM di kelurahan. Mengacu pada workplan program setelah terbentuknya semua agenda WPA/PIKM, nantinya kegiatan akan kita kembangkan dengan pembentukan Peer Support (PS) dan pelatihan SDM bagi PS yang terpilih. Dengan harapan bisa menunjang dan meningkatakan kinerja program dilapangan.

MSM/LSL

Sebaran data populasi sesuai pemetaan bertambah tinggi. Capaian jangkauan yang dilakukan PL melebihi target program, hal ini disebabkan karena eksodus MSM dari luar kota (Nganjuk, Tulungagung, Jombang) pada hari-hari libur dan pada event-event yang dilakukan oleh LSM dan Komunitas.

Peningkatan rujukan ke layanan juga bertambah, karna kenyamanan dari layanan klinik baru di PKM, rujukan juga dilakukan oleh PL pada jam layanan klinik sesuai dengan alur yang berlaku di layanan.

Oleh,

Hanjar Makhmucik, S.H, M.H – Direktur yayasan redline indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *