Cikal bakal Pengorganisasian PIKM di Kota Kediri

Awal sebelum WPA(kemudian mereka merubah nama menjadi komunitas peduli kesehatan kota Kediri) ini di bentuk kami selalu malakukan advokasi ke tiap kelurahan, Puskesmas juga bidan desa yang ada di kota Kediri  agar supaya masyarakat mengerti dan faham kemudian mempunyai dedikasi tinggi sehingga peduli dan mau bergerak untuk mengkampanyekan “HIV STOP SAMPAI DISINI” dan juga “STOP DISKRIMINASI terhadap ODHA ataupun OHIDHA” sehingga memutus mata rantai penularan HIV AIDS juga menciptakan situasi yang kondusif di masyarakat, kemudian memetakan dan mengidentifikasi kelurahan mana saja yang akan kita maksimalkan nantinya bisa menjadikan contoh (Warga Peduli Aids) bagi kelurahan yang lain di kota Kediri kususnya dan Indonesia pada umumnya. Lembaga Redline yang sudah mendampingi 13kelurahan rekrutmen kita lakukan setelah melakukan advokasi ke kelurahan, Puskesmas juga bidan desa kemudian mencari simpul yang ada di kelurahan tersebut, karena tidak semua kelurahan mempunyai simpul-simpul yang sama tergantung adat kurtur budaya pada kelurahan tersebut, akan tetapi keterlibatan kader PKK utamanya untuk pokja 1 dan 4 yang itu sesuai dengan program mereka yaitu bidang social keagamaan dan kesehantan, juga karangtaruna karena ini merupakan generasi yang harus kita jaga, setelah simpul-simpul ditemukan kemudian kami sering melakukan pertemuan pertemuan informal guna melakukan pendekatan secara emosional antara pendamping  dengan warga kemudian merencanakan kegiatan. pada bulan agustus 2013 kita focus pada rencana tindaklanjut dari komunitas peduli kesehatan kota Kediri yang mengajak kita untuk mendampingi ke KPAD guna melakukan ADVOKASI berkaitan dengan ide gagasan tentang SK Walikota dan pelantikan terhadap kader HIV yang sudah dibentuk juga advokasi ke KPAD agar kesepakatan pertemuan tiga bulan sekali secara bergiliran dari satu kelurahan-ke kelurahan yang lain bisa di fasilitasi sehingga program yang di jalankan oleh kader HIV dapat berjalan lancer, selain itu beberapa kegiatan yang di lakukan kader adalah melakukan advokasi ke kelurahan masing-masing supaya menyediakan pusat informasi HIV di kelurahan selain kegiatan rutin kader melakukan sosialisasi pada Warga RT, RW, kader posyandu dll, dalam melakukan sosialisasi ini kader HIV kelurahan juga melibatkan bidan desa, distribusi kondom juga dilakukan saat kader HIV kelurahan melakukan sosialisasi.

perencanaan kegiatan :

  • Pada tanggal 21 Agustus 2013 Lembaga REDLINE mengadakan pertemuan koordinator jaringan Warga Peduli AIDS yang kemudian mereka merubah nama menjadi komunitas peduli kesehatan kota Kediri dalam rangka program promosi klinik.
  • Pada tanggal 23 Agustus 2013 Lembaga REDLINE mendampingi pertemuan coordinasi dalam rangka menyambut pertemuan kader HIV sekota Kediri yang akan dilaksanakan pada bulan September.

penggalangan dukungan: paska pertemuan koordinator jaringan Warga Peduli AIDS yang kemudian mereka merubah nama menjadi komunitas peduli kesehatan kota Kediri, mereka akan membuat alur rujukan ke puskesmas ataupun ke rumahsakit bagi masyarakat yang berkehendak mengakses layanan tersebut untuk mendapat dukungan baik dari masyarakat ataupun kelurahan mereka melakukan sosialisasi ke pertemuan-pertemuan PKK, pertemuan-pertemuan RT, pertemuan RW guna mensosialisasikan HIV AIDS juga mencari dukungan bahwa kader HIV AIDS yang sekarang ini sudah ada sangatlah penting, agar semua warga faham dan tidak lagi bingung harus bagaimana dan kemana apabila dilingkungannya ada orang yang terinfeksi HIV.

tantangan dan peluang : tantantangan yang di hadapi oleh kader HIV AIDS pada bulan Agustus 2013 adalah

  1. bagaimana meyakinkan LURAH supaya di kelurahannya ada Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) peluang: sangatbesar karena perwali tentang kelurahan siaga AIDS yang di gagas oleh KPAD kota Kediri akan segera di sahkan oleh bapak walikota kediri
  2. Meningkatan kapasitas kader HIV AIDS (untuk meningkatkan kepercayaan diri kader) dengan memanfaatkan pendamping dari REDLINE, KPAD, ataupun Dinas kesehatan (dalam hal ini puskesmas dan bidan desa).
  3. mengkampanyekan program HIV AIDS dengan metode yang lain selain penyuluhan
  4. meng-advokasi layanan test HIV dan IMS untuk melakukan mobile VCT di malam hari, sesuai permintaan warga yang umumnya bekerja di pagi hari sehingga belum banyak yang bisa mengakses layanan pada pagi dan siang hari.

Pertemuan Koordinasi  Warga Peduli Aids (kemudian mereka merubah nama menjadi komunitas peduli kesehatan kota Kediri) melibatkan:

  1. Community Organizernaungan SSR PKBI (Red Line) :   2 orang
  2. komunitas peduli kesehatan kota Kedirisebagai peserta : 25 orang terdiri dari :
  3. Kelurahan Ngletih
  4. Kelurahan Banaran
  5. Kelurahan Tinalan
  6. Kelurahan Blabak Kota
  7. Kelurahan Singonegaran
  8. Kelurahan Kemasan
  9. Kelurahan Setonopande
  10. Kelurahan Balowerti
  11. Kelurahan Semampir
  12. Kelurahan Campurejo
  13. Kelurahan Banjarmlati
  14. Kelurahan Mrican
  15. Kelurahan sukorame

Pertemuan Koordinasi  kader singonegaran merencanakan pertemuan kader HIV sekota kediri melibatkan:

  1. Community Organizernaungan SSR PKBI (Red Line) :   2orang
  2. Kader HIV Kel. Singonegaranpeserta : 10 orang

Advokasi  

Kegiatan advokasi meliputi:

Kepala Kelurahan

Mendorong kelurahan untuk menyediakan tempat sebagai Pusat Informasi kesehatan utamanya HIV dan AIDS.

Advokasi Puskesmas

Sukses mendorong PKM untuk melakukan mobil VCT ke tempat keramaian yaitu pasar,Panti Rehabilitasi Tunasusila, LAPAS.

Advokasi ke pemilik tempat hiburan di Caffe Megabola

  1. Mengupayakan tersedianya informasi IMS dan HIV-AIDS
  2. Menyediakan mendiaketersediaan kondom

Advokasi ke pemilik tempat hiburan di Caffe Marimar

  1. Mengupayakan tersedianya informasi IMS dan HIV-AIDS
  2. Menyediakan mendiaketersediaan kondom

Perkembangan

Setelah terbentuknya PIKMdi kelurahan-kelurahan maka mereka (Komunitas Peduli kesehatan ) melakukan penyuluhan di pertemuan-pertemuan bapak-bapak dan pertemuan ibu-ibu di tiap-tiap RT/RW di beberapa titik dilakukan sebagai strategi dalam membangun basis dan jaringan informasi terkait program dan layanan kesehatan HIV-AIDS, akan tetapi pada bulan Agustus 2013 tidak banyak yang dilakukan oleh kader di skarenakan pada bulan ini banyak masyarakat maupun kader itu sendiri yang terfokus pemilihan walikota kediri juga mereka lebih focus pada bulan ramadhan ini dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Sehingga tidak banyak kegiatan yang berbau HIV AIDS dilakukan pada bulan ini.

sudah ada komitmen dari Dinas Kesehatan untuk mensukseskan program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di kota Kediri yang melibatkan puskesmas dan bidan desa.

Puskesmas Se-kota Kediri sudah terlibat sekaligus menjadi anggota forum masyarakat sehat.

KEBIJAKAN YANG TERBANGUN

  • Terjadi kebijakan pada puskesmas se-kota Kediri yang sudah ada layanan IMS dan VCT untuk melakukan mobile VCT ke pasar-pasar/tempat umum, LAPAS juga melakukan tes HIV bagi ibu hamil dan penderita TBC di buktikan dengan banyaknya ibu hamil yang sudah melakukan test HIV di puskesmas .
  • Tersedianya Pusat Informasi IMS dan HIV di kelurahan Singonegaran.
  • Adanya Komitmet Lurah yang di dalamnya sudah terbentukkomunitas peduli kesehatan kota Kediri untuk menyediakan tempat untuk informasi HIV AIDS di kelurahan.

HAMBATAN

  1. Pemilihan walikota kediri sangat mempengaruhi kinerja kader HIV kelurahan dikarenakan beberapa dari kader HIV adalah Kader dari bakal calon walikota, petugas pemutakhiran data, petugas KPPS dll yang  ada hubungan dengan pilwali.
  2. Komunitas peduli kesehatan kota Kediri Pada bulan Agustus 2013 tidak banyak melakukan kegiatan dikarenakan bertepatan dengan bulan ramadhan yang mereka lebih fokus pada kegiatan keagamaan sehingga ini sangat menyita perhatian kader HIV juga masyarakat.
  3. Layanan test IMS dan HIV belum bisa dilakukan pada malam hari menyesuaikan kultur budaya daerah bahwa pertemuan baik bapak-bapak atau ibu-ibu selalu pada waktu malam hari.
  4. Tidak semua anggota kader HIV AIDS kelurahan (komunitas peduli kesehatan) mempunyai keberanian untuk mensosialisasikan program HIV AIDS

RTL

  1. Seluruh Kelurahan yang sudah ada PIKM:Sosialisasi HIV-AIDS berbasis masyarakat ke seluruh warga masyarakat se-kota Kediri melalui pertemuan RT atau RW.
  2. Mendorong Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Kediri dan Lembaga Redline untuk melakukan Advokasi ke Walikota Kediri menerbitka SK untuk kader HIV AIDS kelurahan (komunitas peduli kesehatan kota Kediri).
  3. Mendorong Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Kediri dan Lembaga Redline untuk melakukan Advokasi ke Walikota Kediri melantik kader HIV AIDS kelurahan (komunitas peduli kesehatan kota Kediri).
  4. Mengadvokasi LURAH untuk menerbitkan surat himbauan warga untuk test HIV
  5. Peningkatan kapasitas komunitas peduli kesehatan se-kota kediri

 

LESSON LEARN

Pentingnya pendekatan dalam membangun komunikasi berdampak pada terbentuknya persamaan persepsi dan dukungan dalam meraih setiap tujuan baik didalam internal maupun eksternal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *